Mantan Anggota Tim Cobra Apresiasi Instruksi Kapolri 'Jangan Ada Lagi Ruang Bagi Premanisme'
![]() |
Foto: Apresiasi Ketua MADAS JATIM (Cak Zainal Fattah) saat silaturahim ke kantor Hasrancobra |
SUARASATUNEWS.ID, Surabaya – Instruksi tegas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait penindakan terhadap aksi untuk melaksanakan Operasi Premanisme dengan sasaran utama Debt Collector atau yang dikenal sebagai ’mata elang’ , meliputi :
1. Penertiban jika ditemukan dilapangan,
Segera diamankan dan dilakukan penggeledahan badan.
Bila ditemukan senjata tajam, diproses hukum: jika tidak, panggil pihak leasing untuk dibikan himbauan agar tidak melakukan perampasan dijalan.
2. Pendataan Laporan Polisi (LP/Pengaduan Masyarakat), yang melibatkan Debt Collector untuk dijadikan atensi penanganan, dan lakukan
3. Penindakan Hukum terhadap pihak yang menyuruh, baik perorangan maupun leasing, dengan mengacu pada pasal 55 dan 56 KUHP.
Mendapat respons positif dari berbagai kalangan, termasuk dari mantan anggota Tim Cobra Polres Lumajang, Kompol Hasran.
Dalam wawancara dengan awak media, Kompol Hasran menyampaikan apresiasi dan dukungan atas langkah Kapolri yang dinilainya berpihak pada kepentingan masyarakat luas.
"Sebagai mantan anggota Tim Cobra yang dulu diberi mandat untuk memberantas premanisme dan kriminalitas jalanan, saya sangat mengapresiasi instruksi tegas dari Bapak Kapolri terkait penindakan terhadap debt collector yang kerap bertindak sewenang-wenang di lapangan," ujar Hasran.
Menurutnya, instruksi tersebut bukan sekadar tindakan reaktif, melainkan bentuk nyata keberpihakan Polri terhadap rasa keadilan masyarakat.
"Instruksi ini bukan hanya bentuk ketegasan, tapi juga pesan moral yang kuat bahwa Polri berpihak pada masyarakat yang selama ini sering menjadi korban intimidasi dan kekerasan oleh oknum yang mengatasnamakan penagihan," lanjutnya.
Kompol Hasran menegaskan, prinsip yang selalu dipegang dalam operasi Tim Cobra adalah menjadikan hukum sebagai panglima, bukan kekuasaan di tangan preman.
"Dulu saat kami menjalankan operasi bersama Tim Cobra, kami selalu pegang prinsip: hukum harus jadi panglima. Dan hari ini, saya melihat semangat itu kembali ditegakkan oleh pimpinan tertinggi Polri," katanya.
Ia juga mengajak seluruh jajaran kepolisian, dari tingkat Kapolda hingga Polsek, untuk mendukung penuh kebijakan tersebut.
"Kalau ada praktik perampasan kendaraan tanpa prosedur, itu harus ditindak tegas. Tidak boleh ada lagi ruang bagi premanisme dalam bentuk apa pun," pungkasnya.
Langkah Kapolri ini diharapkan menjadi tonggak pembaruan dalam penegakan hukum yang tidak hanya humanis, tetapi juga tegas dan berkeadilan. (tim).