Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Johan "Disawer" di Tradisi Ontalan Madura Desa Gerobogan Lumajang

Foto: tim, doc. suarasatunews
SUARASATUNEWS.ID, Lumajang - Pernikahan di Desa Gerobogan, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali diwarnai kemeriahan dan kekhasan tradisi Ontalan, Minggu (19/10/2025). 

Tradisi warisan leluhur masyarakat keturunan Madura ini dilestarikan sebagai bagian tak terpisahkan dari prosesi pernikahan, dan kali ini menjadi momen tak terlupakan bagi calon mempelai laki-laki, Johan.

Ontalan, yang secara harfiah berarti melempar, merupakan sebuah tradisi di mana sanak saudara dan kerabat dari pihak mempelai laki-laki secara bergantian "menyawer" atau melempar uang ke arah calon mempelai perempuan. 

Prosesi ini biasanya dilakukan saat acara pertunangan atau saat prosesi ngunduh mantu (kunjungan balasan dari pihak perempuan), ketika kedua calon pengantin sudah duduk bersanding di kursi yang telah disiapkan. 

Di hadapan pasangan, diletakkan sebuah nampan atau wadah untuk menampung 'saweran' tersebut.

"Ini sudah turun-temurun. Ontalan ini bukan sekadar memberi uang, tapi ada doa dan simbol kekompakan keluarga besar laki-laki untuk menyambut dan memberikan bekal awal bagi calon istri dan kehidupan baru mereka," ujar salah seorang tokoh adat setempat.

Pada acara yang digelar di kediaman keluarga Johan di Desa Gerobogan, terlihat ratusan kerabat dan handai taulan bersemangat antri untuk melakukan Ontalan. 

Nominal uang yang dilempar bervariasi, mulai dari pecahan ribuan hingga ratusan ribu rupiah. Uniknya, beberapa kerabat bahkan menghias uang kertas menjadi bentuk kalung yang kemudian dikalungkan kepada calon mempelai wanita.

Suasana semakin meriah ketika setiap lemparan diiringi sorakan dan canda tawa, serta doa-doa baik dalam bahasa Madura. Setelah seluruh keluarga dan kerabat selesai, uang yang terkumpul di dalam wadah kemudian dihitung bersama-sama. 

Kabar menyebutkan, total uang yang terkumpul dari tradisi Ontalan kali ini mencapai angka yang fantastis, menjadi milik mutlak calon mempelai wanita sebagai bekal hidup baru atau modal belanja kebutuhan rumah tangga.

Tradisi Ontalan ini menegaskan kuatnya ikatan kekeluargaan dan solidaritas sosial masyarakat Madura di Lumajang. Bagi masyarakat Desa Gerobogan, Ontalan bukan hanya ritual pernikahan, tetapi juga simbol penghormatan dan kesepakatan dalam menyambut anggota keluarga baru. 

Johan dan calon istrinya pun tampak bahagia dan terharu menyaksikan betapa besarnya dukungan yang mereka terima melalui tradisi unik ini. (tim).