Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tegas Kapuspen TNI: Negara Tidak Boleh Kalah Oleh Preman

Foto: Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei  (IDM)
SUARASATUNEWS.ID, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi menegaskan, TNI akan membantu Polri mengungkap kasus pengeroyokan pada seorang prajurit TNI AL di Terminal Arjosari, Malang, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025).

Mayjen Kristomei Sianturi berkeinginan, kasus tersebut diungkap hingga tuntas, sedianya dapat memberikan efek jera. Perihal data pelaku, Kristomei Sianturi mengaku sudah mengantongi.

"Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dan memberantas segala bentuk premanisme yang meresahkan,” kata Kristomei dalam keterangannya, Sabtu kemarin, dilansir dari laman Indonesia Defence

Perwira Tinggi TNI itu menegaskan, aksi kekerasan pada aparat negara tak ada tolerir, harus diproses sesuai hukum yang berlaku di Republik Indonesia.

"TNI menyerahkan seluruh proses hukum kepada kepolisian," imbuhnya.

Siapa pun pelakunya, kata Kristomei, akan diproses secara hukum untuk mendapatkan efek jera. 

"Kami menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak takut melaporkan tindakan premanisme. Negara tidak boleh kalah oleh preman,” tukasnya.

Selebihnya ia mengimbau masyarakat, untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pihak manapun. “TNI akan terus bersinergi menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah-wilayah rawan, termasuk terminal dan fasilitas publik lainnya,” ujarnya.

TNI juga menyatakan prihatin atas insiden pengeroyokan tersebut. Tiga pelaku berhasil ditangkap dan sisanya dalam pengejaran.

Berdasarkan informasi awal, insiden bermula saat terjadi cekcok antara korban, yang merupakan prajurit TNI AL, dengan seseorang juru panggil penumpang (calo) di area terminal. Ketegangan tersebut berujung pada aksi pengeroyokan dan penganiayaan oleh sekelompok orang yang diduga rekan-rekan calo tersebut. (tim).